RIP My Music [Hello New Year]
Hari kemarin musik saya mati,
saya sedih karena saya pikir saya tidak akan bisa menikmatinya lagi.
Tapi ia meninggalkan sebuah kotak,
dan sepucuk surat dalam amplop putih.
Saya mendapat wasiat dari musik saya yang mati tanggal kemarin.
Seorang teman saya berkata, "Buka saja kotaknya, untuk apa selembar kertas bila kau punya kotak?"
Saya yakin itu bukan cara yang tepat untuk menangani bentuk wasiat.
Teman saya yang lain menasehati saya agar membaca surat itu.
Mudah, hanya enggan melakukannya.
Kalau begitu berikan saja wasiatnya untuk orang lain. Lagi-lagi tidak patut.
Cium! Ciumi amplop itu! Jilat! Gigit! Telan! Karena ketika sesuatu dii sekitarmu mati. itu adalah hal tterakhir yang ia inginkan...
Kawan lama datang, musiknya juga pernah mati.
Katanya saya hanya perlu menunggu.
Saya pun menunggu. Tidak ada yang terjadi.
Saya kalut karena terlalu lama menunggu,
Amplop terobek oleh tangan saya yang kacau.
Tidak mengejutkan dari sebentuk musik yang telah mati, amplop itu berisi nada dan harmoni
Dunia terang.
Kini saya tahu,
yang seharusnya saya lakukan hanyalah mendengarkan.
dengan mendengar saya melihat
dengan mendengar saya mencium
dengan mendengar saya mengecap
setelah mendengar kalut saya berubah lega
setelah mendengar,
dengan mendengar saya tahu bagaimana berbagi.
Denpasar, 1 Januari 2012
[Sebuah resolusi di tahun baru, menjadi pendengar yang lebih baik. Selamat tahun baru 2012 semuanya!]
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Cari Blog Ini
Pengikut
Entri Populer
-
Hari kemarin musik saya mati, saya sedih karena saya pikir saya tidak akan bisa menikmatinya lagi. Tapi ia meninggalkan sebuah kotak, da...
-
Bumi yang kita tinggali saat ini seperti hakim tua yang kelelahan setelah menghabiskan minggu-minggu terakhirnya untuk meladeni sidang-sida...
-
Aku benci ditipu, lebih benci lagi karena di sebelahku ada yang mati, padahal aku baru saja mendapat sepatu baru. *** Sepatu warna co...
-
Hidupku adalah arum manis Lapangan Puputan Badung pada hari Sabtu, manis, berenergi tinggi, membosankan pada suapan ketiga. Hidupku adalah...
Mengenai Saya

- anya-(aydwprdnya)
- Saya, seperti kebanyakan orang lainnya, makhluk Tuhan yang percaya bahwa pikiran kita terefleksikan lewat bahasa. Saya juga percaya, bahasa dan kebahasaan adalah kata ganti untuk susunan huruf yang berusaha saya rangkai di sini. Kini, di sela aktivitas saya sebagai mahasiswa, saya ingin menghadirkan abstraksi dari impuls liar dalam otak saya. Hanya ingin membuktikan bahwa saya ada, menunjukkan bahwa saya masih berpikir. Karena saya ingin menjadi berarti.
Total Tayangan Halaman
Blog Archive
Labels
- Poetry (7)
- Short story (2)
0 komentar:
Posting Komentar