Anak Waktu


Satu detik, dua detik
Kita ini adalah anak-anak waktu
bagaimana tidak...

tiap jenak kita menoleh padanya,
memeriksa seberapa jauh ia lalu

Satu menit, dua menit
Kalau bukan anaknya, pastilah kita budaknya
menyembahnya bagai berhala,
kadang memuja melebihi batara.
Membiarkannya memagari jengkal-jengkal lahan hidup kita.

Satu jam, dua jam
Satu hari, dua hari
Di belakangku kau hianat bersama matahari,
sementara di malam yang lain memeluk bulan yang menyabit

Entah aku anak atau budakmu,
aku selalu penantangmu nomor satu

0 komentar:

Posting Komentar